Sabtu, 29 November 2008

Garuda Jaya

Rabu, 12 November 2008

KENALI GAYA PERMAINAN SENDIRI ( 3 Gaya bermain Bulutangkis )

Jangan hanya mengikuti tren, tapi temukanlah gaya bermain sendiri sehingga ketika anda mengikuti pemain favorit anda, anda tidak mengikuti secara buta tetapi dapat mempelajari kelebihan gaya bermainnya. Dengan cara demikian, anda dapat meningkatkan kemampuan anda untuk bertarung melawan berbagai macam gaya lawan

Di permainan tunggal, ada tiga gaya bermain:

1. Gaya menyerang cepat (Penyerang)
Gaya ini banyak melancarkan smes, drop shot dan net yang dikembalikan dengan cepat, lob yang menyerang. Servis pendek lebih sering digunakan dengan dorongan tiba-tiba dari atas net ke arah belakang lawan. Pergerakan badan cepat.

2. Gaya gerak tipu (Pengecoh)
Servis tinggi lebih sering digunakan dan diarahkan ke batas garis belakang lawan. Lob juga lebih dalam dan terarah, sedangkan drop shot dilakukan dengan gerak tipu dan jatuh tipis di dekat net. Pukulan net cenderung tajam dan menipu walaupun tidak dimainkan secepat gaya si Penyerang. Pertahanan si Pengecoh tergolong lebih baik. Pukulan dorongannya ke belakang lawan terarah dan cenderung mengecoh. Smes tidak banyak dikeluarkan, dan pergerakan pemain dengan gaya ini lebih stabil dan ''santai'', dengan penguasaan lapangan yang lebih baik.

3. Gaya sederhana dan bertahan (Penjaga Gawang).
Kebanyakan pukulannya sederhana dan jelas terbaca dibandingkan dengan si Pengecoh. Servisnya kebanyakan servis tinggi dan mengarah ke batas lapangan di belakang. Pukulan netnya sederhana saja walaupun terkadang sering menyeberangkan bola ke sisi lain lapangan. Drop shot-nya tajam tapi tidak secepat si Penyerang. Gaya bermain ini dimaksudkan untuk membuat lawan letih dengan bermain sederhana tapi jarang membuat kesalahan sendiri. Hampir semua pemain profesional menggunakan kombinasi dua gaya dengan salah satunya lebih dominan.

Contohnya, Zhao Jianhua secara apik menggabungkan gaya menyerang dengan gaya tipu, sedangkan Foo Kok Keong dan Ardy Wiranata adalah tipe Penjaga Gawang. Ada kalanya mereka berlabuh pada gaya menyerang, contohnya Rudy Hartono. P. Gopichand juga terkadang menjadi seorang penyerang walaupun sering pula mengecoh. Susi Susanti adalah seorang Penjaga Gawang yang sangat mengagumkan.

Pemain muda biasanya akan mengikuti gaya bermain atlit pujaannya. Saat ini, gaya yang sedang 'ngetren' adalah gaya menyerang yang diwarnai dengan banyak smes lompat dan serangan-serangan lob. Sangat lumrah bagi pemain muda mengikuti gaya pemain favoritnya atau mengikuti tren yang ada. Tetapi perlu diingat bahwa para juara pun adalah individu yang berbeda-beda, karenanya untuk menjadi seorang juara tetap perlu yakin terhadap keunikan gaya bermain sendiri.

Tanyalah pada diri anda:

Pertanyaan pertama:
• Apakah karakter saya cocok dengan gaya bermain yang saya ikuti ini?
• Apakah karakter saya agresif dan tidak sabaran dan suka mengambil resiko? [Karakter ini cocok dengan gaya menyerang]
• Apakah saya tipe orang sabar dan ulet yang menikmati reli panjang untuk menyingkirkan lawan? [Karakter ini cocok dengan gaya bertahan]
• Apakah saya tipe orang sabar yang senang perminan yang berkualitas dan sangat menikmati dapat mengontrol lawan? [Karakter ini cocok dengan gaya tipu]

Pertanyaan kedua:
• Apakah kondisi fisik saya mumpuni untuk bermain gaya tersebut?
• Apakah stamina saya mencukupi untuk terus-terusan melancarkan smes tajam dan keras?
• Apakah saya terlalu pendek untuk bermain menyerang? Apakah saya butuh waktu untuk menjangkau seluruh bagian lapangan saya dibandingkan dengan para pemain yang walaupun tingkat refleksnya sama dengan saya tetapi berpostur lebih tinggi?
• Bagaimana saya bisa menggunakan stamina fisik dan mental saya yang memadai secara efektif?

Pertanyaan ketiga:
• Apakah saya mampu mengontrol pukulan yang sesuai dengan gaya bermain ini?
• Apakah pukulan saya sederhana, konsisten dan tajam, ataukah mengecoh?
• Manakah pukulan saya yang paling dikuasai? Smes, bertahan, lob, dsb?

Jangan hanya mengikuti tren, tapi temukanlah gaya bermain sendiri sehingga ketika anda mengikuti pemain favorit anda, anda tidak mengikuti secara buta tetapi dapat mempelajari kelebihan gaya bermainnya. Dengan cara demikian, anda dapat meningkatkan kemampuan anda untuk bertarung melawan berbagai macam gaya lawan.


Ditulis oleh: Tan Aik Huang (Malaysia) -Terjemahan oleh: Dania C

Minggu, 09 November 2008

6 langkah mudah mencegah cidera bermain bulutangkis

Bulutangkis termasuk permainan yang dibatasi net artinya tidak ada kontak tubuh dengan lawan secara langsung, tetapi tetap saja kemungkinan cidera pasti akan terjadi jika tidak diperhatikan baik dari faktor dalam maupun luar. Tips bulutangkis berikut adalah mengajarkan kita bagaimana mencegah cidera bermain bulutangkis.

1. Pemanasan (Warming up)
Tips menghindari cidera yang pertama sama seperti permainan lain, yaitu melakukan pemanasan secukupnya sebelum memulai permainan bulutangkis, karena dengan melakukan pemanasan otot-otok tubuh kita akan lebih siap melakukan aktifitas lanjut yang lebih berat.
Bulutangkis menuntut kita untuk menggerakkan seluruh anggota tubuh mulai dari kaki, tumit, tangan, jari, lengan, pergelangan tangan sampai pinggang. Jadi kita harus melakukan pemanasan secukupnya sebelum memulai permainan. Ingat jangan pernah lupa melakukan
pemanasan sebelum memulai bermain bulutangkis. Lakukan pemanasan minimal 15 Menit, otot Anda akan lebih siap.

2. Sepatu Bulutangkis (Wear)
Kenakan sepatu bulutangkis yang memiliki permukaan tapak dengan bahan karet karena akan lebih kuat menempel di lapangan. Jangan mengenakan sepatu jogging biasanya dari bahan karbon sintetik untuk bulutangkis karena bisa membuat Anda terpeleset. Pakailah sepatu yang cocok untuk ukuran kaki Anda, terlalu sempit menyebabkan tumit atau jari kaki sakit, terlalu longgar tidak bisa menyebabkan keseleo atau cidera.

3. Kondisi Lapangan Bulutangkis (Course Condition)
Perhatikan kondisi lapangan bulutangkis yang Anda mainkan. Lapangan bulu tangkis bisa terbuat dari kayu, karpet, semen. jika dari kayu dan karpet biasanya air atau keringat bisa membuat Anda terpeleset, jika dari semen biasanya pasir atau kerikil. Jaga kebersihan lapangan, yakinkan lapangan Anda bebas dari air, keringat dan pasir.
4. Gerakan tubuh
Bulutangkis membutuhkan irama gerakan tubuh dengan kecepatan yang tinggi apalagi Anda mengejar shuttlecock yang dropshot, lalu rely dan saling bergantian. sedikit kesalahan gerakan anggota tubuh bisa menyebabkan cidera terutama pinggang, lutut dan paha. Jadi gerakan harus santai dan pemanasan juga sangat membantu.
5. Permainan Ganda.
Hati-hati dengan raket teman anda permainan ganda dalam bulutangkis bisa menyebabkan cidera karena kena pukulan raket dari teman satu tim. Bagi pemain profesional ini kemungkinan kecil sekali terjadi, tapi bagi yang amatir dan belum berpasangan sebelumnya hati-hati ya. Masih ada teman di lapangan baca gerakan teman Anda, beri aba-aba untuk memberitahu teman Anda bahwa Anda yang akan membalikan shuttlecock.
6. Peregangan (Streching)
Peregangan ini sangat penting seusai bermain bulutangkis. Selesai bermain regangkan kaki Anda, duduk di lantai dengan posisi kaki lurus sejajar dengan lantai. Lemaskan otot terutama bagian kaki dengan memijat-mijat kecil bagian paha dan betis. Jangan duduk bersila atau menekuk kaki Anda karena bisa menghambat pembuluh darah setelah beraktifitas peredaran darah yang bergerak cepat. Jika salah posisi kadang bisa menyebabkan keram.
Dengan adanya tips di atas, mudah-mudahan bisa membantu Anda menghindari cidera saat bermain bulu tangkis.
Dari : bulutangkis.com, enam langkah mudah menghindari cidera

Minggu, 02 November 2008

Latihan Genggam Raket (Gripping) bulutangkis

Bagi pemula dan pemain amatir, biasanya mereka mengayunkan raketnya sekuat tenaga untuk mengembalikan shuttlecock tetapi shuttlecock tidak pernah meluncur jauh padahal badannya besar, lengannya kuat dan postur tubuhnya bagus. Kok bisa begitu?
Anda penasaran?
Sebenarnya dalam permainan bulu tangkis memukul shuttlecock tidak ditentukan oleh besarnya badan atau tenaga ayunan tangan, tapi ditentukan oleh teknik memegang (GRIPPING) raket dan gerakan tenaga pergelangan tangan. Kesalahan yang sering dilakukan oleh pemain bulutangkis adalah teknik genggaman raket yang tidak benar, ini menyebabkan pukulan tidak efisien dan menguras tenaga. Selain itu penempatan shuttlecock kadang tidak sesuai keinginan.
Sebenarnya memegang raket untuk memukul shuttlecock forehand berbeda dengan cara memegang raket backhand. Ini kesalahan yang sering dilakukan pemula.
Memukul shuttlecock backhand dengan menggunakan teknik genggaman Forehand akan menyebabkan ayunan kita tidak bertenaga walaupun tenaga lengan sudah Anda keluarkan semuanya, begitu juga sebaliknya.
Pada saat mengayunkan tangan memukul shuttlecock yang bergerak cepat adalah pergelangan tangan BUKAN lengan. Karena gerakan pergelangan tangan kita jauh lebih cepat dari pada ayunan lengan, otomatis shuttlecock yang dibalikan akan jauh lebih bertenaga. Kecepatan semakin tinggi tenaga akan semakin besar.
Jadi saat bermain Anda harus mengubah posisi genggaman sesuai dengan arah shuttlecock yang datang ke arah Anda, baik Forehand atau backhand.
Memang pada awal Anda akan merasa tidak nyaman pergantian posisi genggaman backhand ke forehand dan sebaliknya tetapi jika sudah terbiasa Anda akan merasakan pukulan Anda bagus dan gampang.
Dengan memegang raket dengan benar otomatis pergelangan tangan Anda akan menjadi enteng dan fleksible digerakan. Nah, dengan demikian pukulan Anda akan menjadi bagus. Ga percaya? silakan dibuktikan sendiri. Dijamin permainan Anda pasti ada perubahan.

Dari :Bulutangkis.com, PedomanPraktis, Tehnik Dasar